Saya masih ingat betul pagi-pagi yang damai di Plataran Komodo, berbagi keheningan hanya dengan burung-burung. Suara alam yang lembut menggantikan dengungan skuter dan keramaian Bali yang tak henti-hentinya. Setiap hari, saya memesan kopi segar dari Xanadu dan beristirahat di pondok-pondok pantai, menikmati saat-saat langka kesunyian saat dunia memudar.
TIBA DI PLATARAN KOMODO
Bahkan penerbangan dari Bali ke Flores terasa seperti memasuki dunia yang lebih liar dan kasar. Dari jendela pesawat, kawah gunung berapi yang bergerigi dan pulau-pulau yang tersebar mengapung di lautan biru yang dalam, perlahan-lahan mulai terlihat. Pemandangan yang sekilas mengisyaratkan keindahan yang akan segera kami jelajahi.
Dua pria berkemeja putih bersih menyambut kami di bandara Flores, sambil memegang spanduk yang menyatakan selamat datang di Komodo. Perjalanan mulus ke Plataran diwarnai dengan air yang berkilauan dan kue-kue manis, sementara jalan yang berkelok-kelok memperlihatkan pemandangan laut biru yang berkilauan.
Saat kami memasuki jalan curam dan menuruni tangga menuju bagian penerima tamu, staf yang ramah dan penari tradisional menyambut kami dengan hangat. Minuman segar dan pijat yang menenangkan melengkapi sambutan kami, menciptakan suasana yang mengundang untuk hari-hari bahagia yang akan datang.
TEMPAT TINGGAL DI PANTAI
Hunian Pantai kami terletak di tepi pantai, dengan serangkaian anak tangga yang mengarah dari pasir ke beranda kayu gelap. Kursi gantung, dikelilingi tanaman hijau subur, membuat tempat itu terasa terpencil dan nyaman. Dari beranda, kami dapat melihat kolam renang utama dan perairan Pantai Waecicu yang berkilauan. Saat melangkah masuk, kami langsung terpesona oleh keindahan dan keluasannya. Tempat tidur bertiang empat menarik perhatian kami terlebih dahulu, dan di sebelah kiri, ruang tamu yang nyaman dengan sofa, meja, dan mesin kopi memanggil—tempat yang ideal untuk bersantai setelah pagi di bawah sinar matahari dan laut.
Kami berkeliling properti, menjelajahi garis pantai, dan mengunjungi restoran resor, Xanadu dan Atlantis by The Rock, sebelum tiba di Dermaga Xanadu. Perairan biru kehijauan yang jernih memungkinkan kami melihat langsung ke dasar laut, tempat kami mengagumi gerombolan ikan dan menikmati udara laut yang segar.
MAKAN
Selama menginap, kami dimanjakan dengan banyak pilihan tempat makan. Makan malam pertama kami di The Atlantis on The Rock menjadi sajian hidangan laut yang mengesankan, yang terdiri dari lobster panggang segar dan udang galah. Plataran menyiapkan suasana makan yang paling luar biasa dan indah, termasuk makan malam dengan penerangan lilin dan sarapan piknik di tepi pantai. Yang paling berkesan adalah pendakian saat matahari terbit ke puncak bukit, tempat sarapan yang sangat banyak telah disiapkan untuk kami. Kami menikmati pemandangan matahari terbit tanpa gangguan, tanpa ada seorang pun yang terlihat.
AKTIVITAS
Piknik itu hanyalah awal dari perjalanan dan aktivitas yang telah direncanakan Plataran untuk kami. Sore harinya, kami pergi ke Pantai Lost Paradise untuk minum teh sore di bawah gubuk kayu terbuka. Kami berjalan-jalan di sepanjang pantai untuk menanam pohon bakau muda dan mempelajari tentang peran penting mereka dalam ekosistem pulau, yang memperdalam apresiasi kami terhadap keindahan alam pulau dan pentingnya menjaga ekosistem.
Kami punya banyak waktu untuk menjelajahi resor, menyelam dari dermaga ke air yang menyegarkan, memakai papan dayung berdiri dan snorkel, atau sekadar bersantai di tepi kolam renang sambil membaca buku. Desain resor dan restoran menyatu sempurna dengan lingkungan alam, memberi kami perasaan berada bermil-mil jauhnya dari peradaban di pulau pribadi kami sendiri.
Waktu kami di Plataran Komodo benar-benar ajaib. Dari keindahan alam yang menakjubkan yang mengelilingi kami di setiap sudut hingga makanan lezat yang disiapkan untuk kami setiap hari, setiap momen terasa seperti pelarian sejati ke surga. Pagi yang damai di pantai, menjelajahi pulau, dan pengalaman bersantap yang dikurasi dengan cermat semuanya menjadi lebih istimewa dengan kehangatan dan keramahtamahan staf. Kebaikan hati dan perhatian mereka yang tulus terhadap detail membuat kami merasa sangat beruntung telah menghabiskan waktu di Plataran Komodo.